Perpanjangan Pembelajaran Untuk Anak Sekolah Saat Covid-19
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan melanjutkan jam pulang untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Durasi studi domestik telah diperpanjang hingga akhir 20 Mei 2020. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan, Tariono, mengatakan keputusan itu berdasarkan surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami sudah keluarkan surat edaran. Surat edaran yang memperpanjang masa studi di rumah untuk periode abnormal COVID-19 hingga 20 Mei,” kata Tariono, Kamis. Tahun (26 Maret) ini dikonfirmasi.
Perpanjangan masa studi di rumah
Kami berharap perpanjangan masa studi di rumah dapat menghentikan penularan virus Corona yang semakin meningkat. “Tujuannya untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Kami berharap melalui upaya ekspansi ini, masalah Covid-19 bisa segera teratasi,” ujarnya. Menurut Tarion, siswa Ido akan kembali bersekolah di sekolahnya. “Kamu belajar di rumah sampai 20 Mei, lalu dari 21-29 Mei – libur, dan bersama-sama kita ke Lebaran. Perubahan ke Juni artinya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah GKI di Jakarta memperpanjang waktu tugas mahasiswa hingga 5 April 2020. Langkah tersebut bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus mahkota. Awalnya, waktu pelajar adalah dua minggu, dari 16 hingga 29 Maret 2020.
Tentang pendidikan di rumah saat situasi darurat Covid-19
Perpanjangan waktu belajar di rumah diberikan melalui digital circular. SE / 2020 tentang pendidikan di rumah saat situasi darurat Covid-19 dipublikasikan pada Selasa, 24 Maret 2019 oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI di Jakarta, Nahdiana. “Pelatihan darurat di rumah di Kovid-19 akan berlanjut hingga 5 April 2020,” bunyi surat edaran itu.
Kebijakan ini mewajibkan kepala sekolah bekerja sama dengan badan terkait untuk memastikan siswa tetap tinggal di rumah. Pendidik harus mempersiapkan bahan ajar dan memberikan pendidikan yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
Pendidikan untuk anak-anak di rumah
Surat edaran tersebut dengan jelas menyatakan, “Kepala departemen pendidikan memberi tahu orang tua siswa tentang pengawasan, bantuan, dan penyediaan kegiatan pendidikan untuk anak-anak di rumah dan pembatasan di rumah. Di luar rumah.” Menurut data pemerintah terbaru, sebanyak 893 orang mahkota positif ada di Indonesia. Sebanyak 78 orang meninggal dan 35 sembuh.
Saya sangat senang dengan perkembangan Tangerang saat ini, khususnya di Serpong tempat saya tinggal Saya sedikit malu dengan image Tangerang yang dikenal sebagai penjara kota, penjara anak-anak, penjara wanita. dan rumah sakit kusta. tempat yang sangat nyaman dapat digambarkan sebagai tempat gin melemparkan anak-anak.
Belajar di universitas ternama
Walaupun seharusnya saya lulus dari perguruan tinggi, orang tua saya meminta saya untuk memilih universitas di Jawa Tengah karena biayanya yang murah dan kualitas pengajaran yang baik … karena masalah biaya saya ingin belajar di universitas ternama. Saya memilih Jakarta. karena itu saya banyak mengikuti pameran dan ujian, dan saya berkesempatan kuliah di universitas swasta ternama di jakarta dengan biaya kuliah yang sama di jawa tengah … tapi dilarang, jadi saya tertarik ke yogyakarta yang dibaptis. kota pendidikan dan saya diterima di universitas bergengsi dengan perguruan tinggi populer pada saat itu … Saya hanya tahu itu swasta, tetapi seluruh dunia tidak bisa masuk 🙂 cukup bangga … antara teman dan kerabat. yang tidak dapat dihubungkan.
Awalnya sepupu saya dari Serpong meremehkan saya, saya tidak bisa mengikuti ujian, dan anehnya rekan-rekan saya meremehkan saya, padahal saya bekerja di perusahaan yang sama, jika mereka Get Me tingkat ilmunya akan menjadi sebaik dia (di mana-mana). Di mana saya bekerja, kata bos saya, apakah Anda lulus dari luar negeri atau beberapa universitas terkemuka lainnya, Anda datang ke sini dengan gelar yang sama baiknya!) … Selain itu, sepupu saya juga meremehkan peluang yang ada di universitas Tangerang dan Tangerang, Anda perlu apa kamu belajar jauh?