Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Di Indonesia
Seiring berjalannya waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan canggih, bahkan keberadaannya tidak terlepas dari aktivitas kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Di Indonesia sendiri perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting. Itu telah membuat kemajuan di banyak bidang penting. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air. Di bidang apa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang? Berikut uraiannya!
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menduduki peringkat pertama dalam industri penerbangan. Cerita bermula ketika Habibie, seorang ahli penerbangan, diperintahkan oleh Presiden Soeharto BJ untuk kembali ke Indonesia setelah lulus dari University of Aachen di Jerman. Presiden Suharto mengatakan booming minyak tahun 1970-an menghasilkan terobosan teknologi yang dapat mendukung perkembangan industri penerbangan, sehingga BJ dapat mengembangkan industri penerbangan di Indonesia.
Pengembangan profesi B.J Habibie dimulai di Indonesia dengan berdirinya BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) kemudian dilanjutkan mengembangkan BPIS (Badan Perencanaan Strategis Industri) dan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio) di Bandung, termasuk perusahaan armada atau PAL di Surabaya dan BTAN (Badan Energi Nasional) di Serpong. Dengan sikap tersebut, BJ Habibi mampu membangun pesawat pertama Indonesia yaitu N-250 Gatotkaca. Beberapa produk IPTN yang sukses juga antara lain NC-212-100, Helikopter Nbell-412, NAS-332 Super Puma, CN 234, CN 235. CN 250 dan N2130. Habibi juga bekerja sama dengan Boeing, salah satu produsen pesawat terkemuka dunia.
Teknologi Komunikasi dan Transportasi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kedua di Indonesia melibatkan teknologi komunikasi dan transportasi. Perkembangan Indonesia di bidang ini ditandai dengan diluncurkannya satelit pemerintah Palapa pada tahun 1976. Satelit memiliki banyak kemajuan teknologi seperti cakupan siaran yang seragam dan munculnya penyiaran televisi (TVRI) dan penyiaran radio (RRI) yang dapat menjangkau setiap pelosok Indonesia. Tak hanya itu, jangkauan telepon di Indonesia semakin lancar, dan Indonesia disebut-sebut berhasil menjadi negara berkembang pertama yang mengembangkan satelit untuk komunikasi antar provinsi.
Pengembangan satelit sudah sampai ke ASEAN dan Papua Nugini, sehingga tidak hanya Indonesia yang diuntungkan dari satelit ini. Satelit pertama yang dikembangkan adalah satelit strategis (Palapa A dan Palapa B) hingga tahun 1983. Kemudian pemerintah meluncurkan satelit berikutnya, satelit generasi kedua (Palapa A dan Palapa B) generasi ketiga. Mengganti satelit telekomunikasi.
Baca Juga : Pengertian Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Revolusi Hijau
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ketiga di Indonesia adalah revolusi hijau. Dalam perkembangannya Indonesia telah menjadi negara yang mandiri. Dengan pengembangan pertanian yang sangat baik melalui proyek-proyek yang dipimpin pemerintah, program ini disebut Panca Usaha Tani atau Lima Pertanian. Banka Farms meliputi teknik pengolahan tanah pertanian, sistem irigasi, pemupukan, pengendalian hama dan irigasi. Dan menggunakan benih berkualitas tinggi
Efek positif dari revolusi hijau ini antara lain peningkatan hasil beras dan gandum. Yang berujung pada meningkatnya kepuasan terhadap pangan Contoh Negara Indonesia Indonesia yang tadinya importir beras, telah beralih ke pertanian beras swasembada. Namun, keberadaan revolusi hijau ini bukannya tanpa kekurangan. Hal ini juga berdampak negatif karena berkurangnya keanekaragaman hayati. Penurunan sebuah produksi protein, penggunaan pada pestisida yang berlebihan, dan ketergantungan tanaman pada pupuk